Gus Jazil Sebut JQH Sebagai Penopang Empat Pilar
jpnn.com, SERANG - Wakil Ketua MPR Dr. Jazilul Fawaid, SQ, MA menyebutkan Jam'iyyatul Qurra Wal Hufadz (JQH) Nahdlatul Ulama (NU) adalah penopang Empat Pilar (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika). Sebab, JQH menjaga keyakinan agama Islam dan menjaga kebangsaan Indonesia.
“JQH adalah badan otonom NU yang merupakan perkumpulah Qori dan penghafal Al-Qur'an. Qori dan penghafal Al-Qur'an adalah warga negara yang baik. Para Qori dan penghafal Al Qur'an akan menjadi penguat kebangsaan Indonesia dan menjadi penopang Empat Pilar," kata Jazilul Fawaid dalam pelantikan pengurus cabang JQH NU Kota Serang dan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Serang, Banten, Sabtu (27/3/2021).
Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, menguraikan selama ini ada anggapan bahwa para penghafal Al-Qur'an terkadang mempunyai pikiran yang radikal. Karena memahami Al Qur'an adalah memahami teks tanpa membaca konteksnya.
"Karena itu saya berharap dan saya yakin betul JQH NU justru menjadi penopang untuk membumikan Pancasila dalam versi penghafal Al Qur'an," katanya.
Gus Jazil melanjutkan anggota JQH NU bisa menangkal radikalisme. "Karena mereka yang memahami teks (Al-Qur'an), mempelajari teks dan menghayati teks. Jadi JQH perlu dilibatkan dalam menangkal radikalisme. Keterlibatan teman-teman JQH penting untuk sebuah negara," ujarnya.
Gus Jazil menambahkan JQH jangan hanya dilibatkan dalam urusan perayaan hari besar Islam dan MTQ saja.
"Jangan hanya itu. Kalau JQH tidak dilibatkan maka pikiran radikalisme, mempertentangkan Pancasila dengan Al Qur'an, mempertentangkan Al Qur'an dengan Bhinneka Tunggal Ika akan semakin menguat," katanya.
Pancasila, sambung Gus Jazil, tidak perlu dipertentangkan dengan Al Qur'an. Karena Al Qur'an diturunkan untuk menjaga kalimat tauhid. Al Qur'an adalah rahmatan lil alamin. Al Qur'an juga menjadi panduan umat Islam.