Gus Margiono
Oleh: Dahlan IskanRabu, 02 Februari 2022 – 08:08 WIB
"Kalau oplah Merdeka sudah 40.000," jawab saya.
Sehebat-hebat Margiono, saya pikir, baru akan mencapai oplah itu 3 tahun kemudian.
Saya salah.
Enam bulan di Merdeka, Margiono menemui saya: "oplah Merdeka sudah 45.000," katanya.
Saya tahu maksudnya: nagih janji mesin cetak modern.
"Hah? Sudah 45.000?" tanya saya setengah kaget.
Ternyata benar.
Saya pun minta Misbahul Huda, dirut PT Temprina, anak perusahaan Jawa Pos, untuk mencarikan mesin. Kebetulan satu perusahaan Israel membatalkan pemesanan mesin. Sudah siap dikirim pula.