Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gus Menteri Minta BUMDes Jadi Solusi Ekonomi Warga Desa

Senin, 28 Desember 2020 – 19:43 WIB
Gus Menteri Minta BUMDes Jadi Solusi Ekonomi Warga Desa - JPNN.COM
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyerahkan bantuan kepada Lembaga Keuangan Desa BUMDesma di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Senin (28/12). Foto: Humas Kemendes PDTT.

jpnn.com, SURABAYA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar berharap keberadaan BUMDes dan BUMDesma mampu menjadi solusi terhadap persoalan ekonomi warga desa.

Menurut Gus Menteri, sapaan akrabnya, hingga saat ini banyak masyarakat desa yang terlilit utang melalui jasa rentenir yang hanya menawarkan kemudahan proses, padahal bunganya masih relatif tinggi.

"Jadi memang faktanya masyarakat desa masih banyak yang punya masalah keuangan dengan jasa rente," kata Gus Menteri saat memberikan bantuan kepada Lembaga Keuangan Desa BUMDesma di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Senin (28/12).

Menurut Gus Menteri, dengan adanya transformasi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan menjadi Lembaga Keuangan Desa (LKD) mampu menjadi solusi terhadap masalah ekonomi masyarakat desa.

Ia menambahkan UPK eks PNPM saat ini ada sekitar 5.300. Sementara total dana yang masih bergulir di dalam UPK tersebut ada Rp 12,7 triliun. Nilai aset Rp 594 miliar di seluruh Indonesia.

Adapun LKD hasil transformasi UPK PNPM itu bisa menyelamatkan dana bergulir Rp 12,7 triliun agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan warga masyarakat desa yang miskin.

Menurut Gus Menteri, LKD tersebut nantinya akan langsung bergerak sebagai unit usaha di bawah BUMDesma di kecamatan setempat.

Saat ini sudah berdiri sebanyak 147 UPK eks PNPM di Jawa Timur yang telah ada menjadi lembaga keuangan desa.

Menurut Gus Menteri, hingga saat ini banyak masyarakat desa yang terlilit utang melalui jasa rentenir yang hanya menawarkan kemudahan proses, padahal bunganya masih relatif tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News