Gus Muhaimin Dalam Lingkar Orbit Generasi Milenial
Oleh Yucundianus Lepa (SMS: Sahabat Muhaimin Sejati - Kupang, NTT)Dalam usia yang masih sangat muda Gus Muhaimin telah memangku jabatan sebagai wakil Ketua DPR/MPR, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Pimpinan MPR RI, yang memberi kematangan pengalaman kepemimpinan pada level kenegaraan.
Dari segi pribadi Gus Muhaimin ada dalam garis keturunan “darah biru”. Dengan status sosial demikian, Gus mampu menghimpun, menggerakkan semua kekuatan kaum Nahdliyin untuk menjadi sebuah kekuatan potensial bagi sebuah perubahan.
Visi Gus Muhaimin dalam pembangunan bangsa Indonesia ke depan tidak perlu diragukan. Gus Muhaimin adalah anak Ideologis Gus Dur yang tetap dan terus mengembangkan nasionalisme dalam keberagaman Indonesia. Sehingga Gus Muhaimin sering mendapatkan sapaan sebagai Gus Dur Muda; Bangsa Indonesia menurut Gus Muhaimin harus mampu menyatukan kerakyatan dan kebangsaan dengan keimanan dan keislaman.
Atas prinsip itu, Gus Muhaimin merumuskan “Sudurisme”. Dengan konsep sudurisme Gus Muhaimin seolah ingin mengatakan; Kita ini bangsa yang religius, tetapi di saat yang sama juga sangat cinta Tanah Air. Tiada makna lain dari Sudurisme selain nasionalisme religius yang menjadi simbol dari sikap dan kecintaanya terhadap NKRI.
Gus Muhaimin adalah warga NU dan oleh karena itu adalah bagian tak terpisahkan dari kaum Nahdliyin. Status sosial dan keagamaan ini menempatkan Gus Muhaimin sebagai seorang politisi yang dipercaya memegang teguh nilai-nilai Islami Amar Ma’ruf nahi mungkar, kokoh dan teguh pada nilai-nilai Pancasila dan ke-Indonesiaan, demokratis dan teguh pada nasionalisme Indonesia. Kepercayaan demikian adalah modal sosial sangat berharga yang mesti dikapitalisasi dalam kerangka memperkuat dukungan politik.
Prestasi Gus Muhaimin selama menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang gigih memperjuangkan keamanan dan keselamatan tenaga kerja (TKI), memberlakukan moratorium pengiriman TKI ke luar negeri adalah prestasi nyata yang patut dibanggakan.
Dari perjalanan politiknya selama ini, Gus Muhaimin telah memiliki modal sosial yang besar. Secara pribadi maupun perjalanan kepemimpinannya dibangun bersama masyarakat. Dengan demikian kepercayaan masyarakat akan kepemimpinannya menjadi modal dasar untuk dikembangkan dalam strata kepemimpinan yang lebih tinggi.
Sebagai Ketua Umum Partai Politik dengan raihan suara nomor 4 nasional, Gus Muhaimin memiliki modal politik yang besar dan menjadi daya tarik partai-partai lain. Kepiawaianya dalam membawa masuk Jusuf Kalla, Ma’ruf Amin yang adalah tokoh-tokoh NU ke atas panggung politik nasional menjadi sebuah prestasi yang tidak bisa diabaikan.