Gus Muhaimin Menitikkan Air Mata Dicurhati Penyintas Kekerasan Seksual
Dalam dialog tersebut, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini terlihat serius menyimak kisah para penyintas.
Tanpa menyebutkan nama, alamat dan tempat tinggal saat ini, para penyintas mengisahkan kekerasan dan pelecehan seksual yang dialami.
“Kami butuh tempat untuk bercerita dengan nyaman. Kami butuh untuk didengar. Karena kami harus melupakan peristiwa yang justru selalu kami takutkan akan terjadi lagi,” kata Sari (nama samaran), penyintas.
Gus Muhaimin hadir didampingi Menaker Ida Fauziyah. Keduanya tampak menghapus air matanya mendengar kisah para penyintas.
Sementara itu, Menaker memastikan memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada para penyintas dan korban kekerasan seksual dan pelecehan seksual melalui skema kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI.
“Kemnaker siap memfasilitasi kegiatan pelatihan sesuai minat dan passion para penyintas. Saya menunggu identifikasi kebutuhan dari para pendamping agar segera kami daftarkan dalam program pelatihan kami. Juga dukungan untuk berwirausaha agar mandiri secara finansial,” ucap Menaker Ida.
Dalam kesempatan itu, Gus Muhaimin dan Ida Fauziyah menyerahkan bantuan berupa kebutuhan sehari-hari korban dan operasional bagi lembaga pendamping. (mrk/jpnn)