Gus Sholah Meninggal Dunia, Ribuan Santri Tebuireng Jombang Berduka
jpnn.com, JOMBANG - Kepergian tokoh nasional KH Sholahudin Wahid, Minggu malam, meninggalkan duka mendalam bagi ribuan santri Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Salah seorang pengurus PP Tebuireng, Kabupaten Jombang, Azwani, mengatakan para santri masih sempat istigasah dan kataman untuk mendoakan kesembuhan sang pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng tersebut.
"Tadi itu para santri diminta untuk istigasah dan kataman (Kitab Suci Al-Quran) setelah Magrib, menyusul ada kabar Gus Sholah tadi kritis. Mendoakan untuk kesembuhan beliau. Baru dapat informasi sekitar jam 21.00 WIB beliau wafat," kata Azwani saat dihubungi lewat telepon seluler, Minggu malam.
Ia mengatakan, saat ini pengurus sedang persiapan untuk rencana pemakaman Gus Sholah (KH Sholahudin Wahid). Kabarnya, pemakaman akan dilakukan di area makam yang berada di kompleks pesantren, bersama dengan ayahandanya, KH Wahid Hasyim, kakeknya yakni KH Hasyim Asy'ari, kakaknya yang juga mantan Presiden yakni KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.
"Untuk pemakaman memang dari keluarga, tetapi informasinya dimakamkan di makam kompleks pondok, dekat dengan makam ayah dan kakeknya," kata dia.
Untuk saat ini, ia mengatakan belum dilakukan persiapan khusus untuk pemakaman seperti penggalian makam. Dari pengurus pondok juga masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pihak keluarga.
Sementara itu, dengan wafatnya Gus Sholah, untuk santri juga belum dilakukan kegiatan tahlil bersama. Pengurus masih menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan penyambutan jenazah.
Ia mengatakan, para santri sangat berduka dengan wafatnya Gus Sholah.