GWK Tanpa Uang Negara, Semoga Jokowi Mau Meresmikannya
jpnn.com, BADUNG - Seniman patung kondang Nyoman Nuarta sedang mengebut penyelesaian Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Ada 200 pekerja yang terlibat pengerjaan megaproyek yang rencananya bakal diresmikan pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus nanti.
Nyoman mengaku akan mempersembahkan GWK sebagai kado spesial bagi HUT Kemerdekaan RI. Pembangunannya tanpa menggunakan uang negara.
“GWK ini prosesnya hampir 30 tahun. Sampai saya tua, saya punya cucu baru mau jadi. Tidak sepeser pun kami memakai uang negara. Ini murni karya swasta. Bukan persembahan seorang Nuarta, tapi kami anak bangsa untuk untuk Indonesia,” katanya kepada Jawa Pos Radar Bali.
Nuarta berharap agar GWK bisa menjadi kebanggaan Bali dan Indonesia di mata dunia. Dia meyakini patung raksasa di atas bukit itu akan menjadi kebanggaan Indonesia hingga abad mendatang.
“Kami bekerja sebaik mungkin. Astungkara, umur patung ini panjang minimal 100 tahun bisa bertahan,” papar alumnus Fakultas Seni Rupa Institut Teknik Bandung (ITB) itu.
Menurut Nuarta, GWK juga sebagai penghargaan kepada para pahlawan bangsa yang telah gugur mendirikan negara Indonesia. Patung setinggi 121 meter berdiri di atas tanah 273 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu merupakan bangunan monumental warisan budaya Indonesia setelah Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8 masehi.
“Ini (GWK, red) contoh orang Indonesia banyak bekerja bukan banyak bicara. Indonesia membangun harmoni dengan siapa saja. Masih banyak generasi yang peduli terhadap bangsa dengan segala keunikan budaya yang dimiliki,” tuturnya.
Nuarta menambahkan, acara persembahan dalam rangka peresmian GWK akan digelar dua tahap pada 4 dan 8 Agustus. Acara peresmiannya akan mengundang Presiden Jokowi dan segenap menteri di Kabinet Kerja.