Ha ha...Luhut Pernah Dibuat Malu Karena Ragukan Gus Dur, Begini Ceritanya
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengaku sempat merasa malu ketika mendengar KH Aburrahman Wahid alias Gus Dur mengklaim diri akan jadi Presiden RI. Ini disampaikan Luhut dalam diskusi Haul ke 6 wafatnya KH Aburrahman Wahid atau Gus Dur bertajuk "Menghidupkan Kembali Spirit Gus Dur" di DPP PKB, Selasa (22/12).
Luhut mengungkap sebuah kisah bersama Gus Dur beberapa minggu sebelum terpilih menjadi Presiden RI ke-4. Ketika itu dia sendiri sudah bersiap-siap berangkat ke Singapura untuk jadi duta besar RI di sana.
"Saya tidak pernah lupa cerita ini karena aneh," kata Luhut mengawali ceritanya.
Saat itu, ia diundang oleh Gus Dur buka puasa bersama di daerah Kramat Jati. Sekira 15 menit sebelum waktu berbuka, Gus Dur meminta Luhut membatalkan keberangkatan sebagai Dubes RI di Singapura.
Anehnya, Gus Dur menahan Luhut karena mengaku mau jadi presiden. "Sudah, nggak usah berangkat jadi dubes, saya sebentar lagi jadi presiden. Saya dapat bisikan saya jadi presiden," ujar Luhut menirukan permintaan Gus Dur.
"Wah hebat saya bilang. Dalam hati suka-sukamu lah. Ndak mungkin lah," sambung Luhut, disambut gelak tawa Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Budayawan Sujiwo Tedjo, yang hadir di acara itu.
Singkat cerita, Luhut tetap berangkat ke Singapura. Kemudian ia undang Gus Dur untuk turut meyakinkan warga Tionghoa yang ada di sana mau kembali ke tanah air pasca kisruh reformasi. Akhirnya dibuatlah sebuah seminar.
Tapi di forum itu Gus Dur kembali bicara soal dirinya akan jadi Presiden RI. "Pokoknya kalau saya jadi presiden, saya akan panggil Pak Luhut ini jadi staf angkatan darat," kata Luhut menirukan pernyataan Gus Dur.