Hadapi El Nino, Kementan Siapkan Langkah Pengamanan Pasokan dan Harga Produk
jpnn.com, JAKARTA - Kementeriaan Pertanian (Kementan) akan melakukan sejumlah startegi untuk menghadapi kemungkinan adanya el nino yang akan terjadi sekitar Juni atau Agustus.
Salah satu strategi itu ialah membentuk gusus tugas di setiap wilayah.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan rapat koordinasi bersama pejabat Kementerian Pertanian dan aparatur pemerintah daerah melalui teleconference, pekan lalu.
“Setiap wilayah membutuhkan penanganan yang berbeda. Kami harus duduk bersama untuk merumuskan semuanya, mulai dari pemetaan wilayah, konsep kelembagaan, hingga rencana aksinya,” ungkap Mentan Syahrul.
Sementara itu, sebagai bentuk tindak lanjut arahan Mentan SYL, Direktorat Jenderal Hortikultura telah menyusun langkah intervensi untuk menghadapi El Nino dalam rangka upaya pengamanan pasokan dan stabilisasi harga komoditas strategis.
“Kami memberikan fasilitasi dampak perubahan iklim seluas 250 ha yang dialokasikan di 33 BPTPH dalam bentuk pompa air, pipanisasi, embung, biopori, dan teknologi hemat air. Selain itu, optimalisasi klinik PHT dan antisipasi serangan OPT juga akan kami lakukan,” papar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Andi Muhammad Idil Fitri.
Idil melanjutkan, Tim Early Warning System (EWS) Direktorat Perlindungan Hortikultura juga melakukan pemantapan kolaborasi dengan BMKG, BSIP, BRIN, dan UNS untuk peta sebaran OPT, banjir dan kekeringan, serta dengan Tim EWS Direktorat STO di wilayah sentra.
Dari Direktorat STO sendiri, langkah intervensi yang diambil sebagai upaya untuk menjaga pasokan dan harga komoditas, terutama cabai dan bawang merah, dibagi menjadi 3 (tiga) periode, yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Langkah-langkah ini tidak hanya dilakukan selama El Nino berlangsung, tetapi juga untuk mengantisipasi anomali iklim di masa mendatang.