Haduh..Gara-gara Papa Minta Saham, Dua Pimpinan MKD Berantem
jpnn.com - JAKARTA - Insiden gebrak meja dalam pleno Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR yang dilakukan Wakil Ketua MKD Kahar Muzakir bikin pimpinan lainnya Junimart Girsang meradang. Ia menyatakan tindakan politikus Golkar tersebut tidak beretika.
"Apalagi pukul meja sambil berdiri. Yang pukul meja Pak Kahar Muzakir. Dia gebrak sambil berdiri karena dia tausiah, saya bilang harus fokus. Ini lembaga etika tapi (Kahar) tak punya etika," kata Junimart saat dihubungi wartawan di DPR Jakarta, Selasa (1/12).
Karenanya, politikus PDI Perjuangan itu berencana melaporkan Kahar yang baru saja bergabung ke pimpinan MKD. Pertimbangannya, sebagai lembaga etik, para anggota maupun pimpinan MKD harus bisa menjaga sikap dalam setiap persidangan.
"Saya berencana, sedang pikirkan melaporkan (Kahar) ke MKD. Saya sudah diskusi, tidak boleh lah begitu. Di MKD baru tapi gak punya etika justru, katanya sudah senior," tegasnya, menyesalkan ulah Kahar Muzakir, yang diketahui teman dekat Ketua DPR Setya Novanto.
Diketahui, dalam pleno MKD kemarin, perdebatan sengit terjadi karena wajah baru di mahkamah tersebut dari fraksi Golkar, termasuk Kahar, berupaya menganulir keputusan MKD pada 24 November 2015 yang telah memutuskan sidang perkara pelanggaran etika oleh Ketua DPR Setya Novanto dalam skandal "Papa Minta Saham" terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia, dilanjutkan ke persidangan.
Namun, Kahar Cs kembali mempersoalkan tentang legal standing Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan Ketua DPR. Begitu juga soal verifikasi bukti yang menurut mereka belum dilakukan. Itu semua membuat pleno MKD yang seharusnnya telah menetapkan jadwal sidang dan pemanggilan saksi, deadlock.(fat/jpnn)