Hakteknas 2022: Ada Bus Listrik hingga Kereta Cepat Hasil Inovasi Perguruan Tinggi
Agus menuturkan kereta cepat ini berkecepatan 250 km/ jam. Jakarta-Surabaya bisa ditempuh tiga jam empat puluh menit. Lebih cepat, aman dan nyaman, karena tidak bertemu perlintasan.
"Kalau kereta biasa, kan, ada perlintasan kereta api. Nah, kereta cepat ini tidak. Jadi, dia berada di atas, elevated, dan tidak seperlintasan sehingga cepat dan aman,” ucap Agus.
Menurut Agus, sebelumnya pihaknya telah bekerja sama di bidang kereta api cepat dengan industri kereta api di Madiun, yaitu PT INKA. “Kami ikut mendesain di LRT Palembang dan LRT Jabodetabek,” tambah Agus.
Oleh karena itu, dia menuturkan, para peneliti di perguruan bisa berinteraksi langsung dan memahami masalah riil yang dihadapi industri.
Peneliti kendaraan listrik dari Universitas Indonesia Ghany Heryana mengungkapkan inovasi bus listrik UI berangkat dari keprihatinan terhadap efek gas rumah kaca.
“Kami juga membuat bus karena ingin mengajak masyarakat meninggalkan kendaraan konvensional dengan beralih ke bus, dan busnya pun bus listrik ukuran besar,” ucap Ghany.
Dia menuturkan terdapat sekitar 30 orang tim peneliti lintas fakultas yang bergotong-royong mewujudkan inovasi ini.
Bus Listrik ini juga memiliki low entrance deck (pintu masuk rendah) sehingga dapat dipergunakan sebagai bus angkutan perkotaan tanpa halte khusus.