Halal Fest, Festival Makanan Halal Pertama dan Terbesar di California, AS
Pengunjung Membeludak, Banyak Yang Tak Kebagian BuruanPartisipasi Warga Indonesia
Salah satu gerai yang diserbu pengunjung Halal Fest adalah Padi Restaurant & Catering milik Jimmy Sujanto, warga Indonesia. Makanan yang dijualnya sudah ludes dua jam sebelum acara berakhir. Gerai milik Jimmy menjual sate, tempe goreng, nasi rames, rendang, kare ayam, dan kue tar nanas. Jimmy berpartisipasi karena mendapatkan undangan dari panitia.
Jimmy memulai usaha di Bay Area sekitar dua tahun lalu. Pria asal Palembang itu mengawalinya dengan membuka usaha katering sebelum akhirnya membuka restoran beberapa bulan lalu di San Leandro dan disusul restoran keduanya di Berkeley, tempat banyak orang Indonesia berkuliah di University of California. Tulisan halal terpampang di jendela kaca restorannya di Berkeley.
"Kalau ada acara dan membutuhkan katering, silakan menghubungi kami. Kami siap mengantarkannya sampai ke lokasi acara," kata Jimmy sambil menyodorkan kartu nama.
Pengalaman Jimmy di bidang kuliner cukup panjang, sekitar 31 tahun. Sebelum memulai usaha restorannya sendiri, dia pernah menangani beberapa restoran di kota-kota lain seperti di New York, New Jersey, Jakarta, dan Bali. Dia menjadi personal chef di WWOR TV New Jersey sejak 1986 hingga 1993, yang melayani semua staf dan bintang tamu stasiun televisi tersebut. Salah satunya mantan Presiden AS Bill Clinton.
Partisipasi warga Indonesia juga mewarnai panggung hiburan Halal Fest. Grup Shalawat Nasheed yang terdiri atas 12 personel mendapatkan kesempatan tampil dua kali. Mereka menyanyikan lagu-lagu religius dengan diiringi gitar dan rebana. Grup ini beranggota keluarga kelompok pengajian warga Indonesia di Bay Area.
Bukan hanya itu, di arena Halal Fest saya juga bertemu dengan Lisa Colvig-Amir, warga lokal yang menikah dengan orang Indonesia. Di sana dia berjualan barang kerajinan dan suvenir khas Bali. "Suamiku wong Jowo (Jawa)," ungkap Lisa menggunakan bahasa Indonesia yang fasih.
Dia pernah berkuliah di IKIP Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) pada 1995-1999. "Saya dulu tinggal di Sengkaling," ucapnya.