Hamdalah, Bisnis Properti di Batam Kembali Membaik
Dia mengaku berani membangun karena yakin, permintaan akan properti terus meningkat. Bukan malah turun seperti yang ditakutkan sekarang. "Saya optimis. Dan saya sudah studi banding ke Jawa, properti masih tetap tumbuh," katanya.
Menurutnya, saat ini ada perubahan perilaku masyarakat terhadap properti. Di mana saat ini banyak masyarakat membeli properti, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk anak dan keturunannya kelak.
"Belum lagi jumlah penduduk kan terus tambah. Dan apartemen yang kita bangun, rata-rata untuk ditempati kok," katanya.
Sementara itu ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Khusus Batam Achyar Arfan mengakui bahwa saat ini dengan kondisi pertumbuhan ekonomi rendah, bisnis properti masih menjanjikan. Meski, memang pembangunan properti tahun ini menurun dibanding tahun lalu.
Untuk rumah tapak saat ini harganya masih di sekitar Rp 200 juta sampai Rp 1 Miliar. Di mana tipe rumah paling banyak adalah tipe
"Di tahun ini, kita masih bisa bangun rumah sekitar 6 ribu sampai 8 ribu unit. Memang agak turun dibanding tahun lalu yang mungkin bisa sampai 9 ribu atau 10 ribu unit," katanya.
Penjualan properti di Batam juga masih tetap jalan. Meski memang menurun. Tetapi ia yakin, pelan-pelan kondisi ini akan berakhir.
"Kita tidak bisa pungkiri, banyak warga yang PHK, atau mungkin pulang kampung, tetapi masih tetap ada," katanya.