Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hamdalah, Pak Jokowi Sampai Istana Meski Diliputi Ketegangan

Rabu, 21 Februari 2018 – 18:45 WIB
Hamdalah, Pak Jokowi Sampai Istana Meski Diliputi Ketegangan - JPNN.COM
Presiden Joko Widodo bersama Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di Kabul, Senin (29/1). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menceritakan tentang pengalaman menegangkan ketika mengunjungi Afghanistan belum lama ini. Berbicara pada pembukaan Rapat Kerja Nasional I Majelis Zikir Hubbul Wathon di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur pada Rabu (21/2), presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu menyebut kunjungan ke Afghanistan sarat dengan ketegangan.

Jokowi menuturkan, delapan hari sebelum kunjungannya ke Afghanistan, ada bom besar di Kabul yang menewaskan 20 orang. Selanjutnya, dua hari jelang kunjungan Jokowi ke Afghanistan, bom besar kembali mengguncang Kabul hingga menewaskan 103 orang.

"Tiga jam sebelum mendarat ada bom yang menewaskan lima orang. Banyak yang menyarankan saya agar tak ke sana," ujar Jokowi di depan para ulama.

Namun, mantan wali kota Solo itu teringat ketika dikunjungi Ibu Negara Afghanistan Rula Ghani bersama puluhan ulama negeri sarat konflik itu. Mereka menyampaikan harapan agar Indonesia berperan aktif dalam menyelesaikan sengketa antarkelompok Afghanistan.

Karena di Afghanistan masih sering terjadi ledakan bom, Jokowi sempat menelepon Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sebelum memantapkan hati melanjutkan perjalanannya menuju Kabul. Di seberang telepon, Presiden Ghani meminta Jokowi tak khawatir karena akan menjamin keselamatannya selama kunjungan di Afghanistan.

"Itu presiden (Ghani, red) sendiri yang menjamin. Tapi waktu turun pesawat saya deg-degan,” tutur Jokowi.

Mantan wali kota Surakarta itu mengaku waswas karena sebelah kanan dan kiri jalur pesawat ternyata perbukitan. Kekhawatiran Jokowi adalah jika pesawat kepresidenan yang membawanya diserang roket.

“Kalau diroket. Lalu saya meminta Presiden Ashraf Ghani, pemerintah Indonesia minta agar dikawal dengan helikopter, lalu mobil antipeluru dan tank," ungkapnya.

Presiden Joko Widodo menceritakan pengalamannya yang menegangkan ketika melakukan kunjungan kenegaraan di Kabul, Afghanistan belum lama ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close