Hanif Thamrin, Anak Payakumbuh yang Bekerja di Manchester City
Di Inggris, Hanif kuliah di Goldsmiths, University of London. Sambil kuliah, ia mengirim puluhan surat lamaran kerja. Dan puluhan surat itu kembali dengan berita penolakan. Hingga akhirnya, ia dapat kesempatan magang di BBC (British Broadcasting Corporation), London.
Saat mulai mantap bekerja di stasiun televisi dan radio Britania Raya itu, datanglah kesempatan menjadi jurnalis di Manchester City Football Club. Dengan berat hati, Hanif pun meninggalkan London. Pindah ke Manchester yang cuacanya dingin.
Awal bekerja di Manchester City, tidaklah mudah bagi Hanif. Tak ada yang mengajaknya bicara. Tak ada yang mau duduk bersama saat makan siang tiba. Maklum, tim media Manchester City yang didominasi orang Inggris, tidak seperti orang Spanyol atau Brasil. Mereka butuh waktu untuk terbuka, apalagi dekat dengan orang asing.
“Butuh waktu berbulan-bulan bagi saya, untuk bisa beradaptasi dengan orang-orang Inggris. Mereka baru mau terbuka dengan saya, setelah kami mengikuti kuis yang digelar dalam sebuah acara amal bersama Manuel Pellegrini (eks Manajer Manchester City),” kenang Hanif.
Berbicara tentang Pellegrini, Hanif rupanya punya kesan tersendiri dengan mantan pelatih Real Madrid yang berasal dari Chili itu. Menurut Hanif, Pellegrini yang bernama asli Manuel Luis Pellegrini Ripamonti adalah sosok manajer sepakbola yang tak banyak basa-basi. Pellegrini sangat dingin, pintar, dan berwibawa.
Menurut Hanif, tidak mudah untuk bisa dekat dengan Pellegrini. Ia selalu jaga jarak dengan semua orang. Meski begitu, Hanif mengaku kagum dengan ketegasannya. Begitu pula dengan cara ia menjawab rumor transfer pemain dan potensi Guardiola mengantikannya.
“Ia tak pernah terpancing menanggapi isu tak penting. Meskipun, Januari lalu rumor yang ditanya wartawan terbukti. Klub resmi mengumumkan kedatangan Pep Guardiola. Sebuah skenario yang telah diprediksi semua orang di dunia sepakbola,” kata Hanif Thamrin.
Rahasia Transfer Pemain