Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
Nicke juga menguraikan berbagai isu penting untuk mendukung peningkatan peran perempuan di industri energi di Indonesia.
Pertama adalah masih ada stereotip dan bias gender.
Dia ingin menyampaikan pesan yang kuat kepada semua wanita bahwa perempuan harus membuktikan diri bahwa kita kompeten, bias dan persepsi itu tidak lebih dari mitos.
Selain itu, menurut Nicke, kaum perempuan harus meningkatkan kemampuan dan membuktikan kepada orang lain bahwa kaum perempuan memiliki kompetensi untuk menjadi pemimpin global di industri energi.
Kedua adalah di sektor energi sangat bergantung pada pendidikan di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Math).
Dia mengungkapkan data menunjukkan saat ini rata-rata hanya 19 persen dari lulusan di bidang STEM dan 50 persennya itu memilih sektor energi.
Isu ketiga, sambung Nicke, adalah keseimbangan kerja dan kehidupan.
"Sebagai seorang perempuan secara alami kita juga memiliki peran strategis sebagai pekerja perempuan dan ibu, dan kita harus membuatnya seimbang," tandas Nicke.
Nicke menekankan pentingnya pendidikan dan sistem yang mendukung kaum perempuan untuk menyeimbangkan peran tersebut.