Hanung dan Kontroversi Soekarno
jpnn.com - JAKARTA – Belakangan beredar berita tentang kontroversi film Soekarno besutan Hanung Bramantyo. Film tersebut dikritisi Guruh Soekarno Putra dan putra putri Bung Karno lainnya. Selain itu, dua hari lalu baru saja di-launching film Soekarno ketika dibuang di Ende karya Viva Westi.
Hanung menanggapi santai munculnya film baru maupun kritik yang didengar. Bahkan, dia mengaku bangga karena masyarakat Indonesia akan semakin mengetahui perjalanan hidup presiden pertama Indonesia itu.
”Tidak apa-apa. Memang seperti itu seharusnya budayawan. Jika tidak puas dengan suatu karya, tidak hanya mengkritisi, tapi juga membuat karya baru yang menunjukkan itu lebih benar,” ujar Hanung saat ditemui di kawasan Tomang, Jakarta Barat, Jumat (6/9).
Laki-laki yang menyutradarai film Ainun dan Habibie itu menjelaskan, pemilihan Ario Bayu sebagai pemeran Soekarno bukan tanpa alasan. Dia melihat sosok Ario yang bertalenta. Tinggi badan Ario 175 cm, hampir sama dengan Bung Karno yang tingginya 172 cm.
”Saya membuat film dari tokoh sejarah. Saya memiliki hak untuk memilih sosok siapa yang bisa merepresentasikan tokoh yang saya buat,” tutur Hanung.
Hanung juga membantah film yang dibuatnya itu tidak berdasar riset. Ayah dua anak tersebut mengaku sudah membaca banyak judul buku yang menjadi acuannya untuk membuat film berjudul Soekarno: Indonesia Merdeka tersebut.
Di antaranya, buku-buku tentang karya Guruh dan Sukmawati. Dari hasil risetnya itulah, Hanung membuat cerita tentang Soekarno ketika menyiapkan kemerdekaan Indonesia. (yas/c6/ayi)