Hanura dan PPP tak Dapat Kursi, NasDem Mengejutkan
jpnn.com, MALANG - Partai Hanura dan PPP kemungkinan besar tidak memiliki kursi di DPRD Kota Malang periode 2019 - 2024. Padahal, pada Pileg 2014 lalu, dua parpol ini sama-sama meraih tiga kursi di parlemen.
Perkiraan tersebut berdasarkan dari C1 parpol peserta pemilu karena proses rekapitulasi penghitungan suara manual masih berjalan di panitia pemilihan kecamatan (PPK).
Sedangkan parpol penguasa parlemen tetap PDIP (11 kursi) dan PKB (7 kursi). Namun, ada kejutan lain, yaitu Nasdem yang pada Pemilu 2014 hanya meraih 1 kursi, pada pemilu tahun ini meraih sekitar 3 kursi.
Dosen Sosiologi Politik FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Wahyudi Winardjo menyatakan, ”tsunami politik” beberapa waktu lalu turut andil dalam fenomena tersebut. Tsunami politik yang dimaksud dengan adanya kasus korupsi yang membelit tokoh PPP.
”Figur dan partai itu saling melengkapi, kalau nggak ada (figur) bisa sulit dapat suara,” kata pria yang juga menjadi wakil direktur Pascasarjana UMM ini.
BACA JUGA: Perolehan Suara Jeblok, Partai Demokrat Merasa Terimbas Isu Khilafah
Menurut dia, hasil pemilu selalu ada irisan antara track record parpol dan politisinya. Jadi, jika parpol atau politisi dinilai kurang baik di masyarakat, maka akan menjadi pertimbangan masyarakat dalam menentukan pilihan. ”Masyarakat Kota Malang sudah cerdas. Rata-rata tingkat pendidikannya bagus,” ungkapnya.
Politikus Partai Golkar sekaligus caleg Arief Budiarso mengaku senang parpolnya mengunci satu kursi dari Klojen. Perlu diketahui, hingga kemarin masih PPK Klojen yang sudah tuntas melakukan rekapitulasi penghitungan surat suara dalam pemilu.