Hanya Diberi Janji, Guru Mengaji Curhat
jpnn.com - MAKASSAR -- Janji Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo untuk meningkatkan insentif guru mengaji se-Sulsel, hanya sebatas janji politik belaka.
Sebanyak 3.100 guru mengaji di Sulsel melalui Dewan Pimpinan Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPW BKPRMI), menagih janji gubernur yang akan menaikkan insentif guru mengaji pada anggaran 2013 ini.
"Ternyata setelah ditunggu-tunggu, jangankan dinaikkan, insentif yang semula diterima Rp200 ribu setiap guru mengaji per bulan, kini tak lagi terakomodasi dalam APBD 2013," tandas Sekum DPW BKPRMI Sulsel, Hasid Hasan Palogai, di redaksi FAJAR (Grup JPNN), Selasa (5/11).
Hasid datang bersama sejumlah pengurus BKPRMI Sulsel, antara lain, Direktur Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Alquran (LPPTKA) DPW BKPRMI Sulsel, Amiruddin Ambo Enre, Ilham Hamid, M Yusuf Sewang, Hasdar, dan Munir Abd Rahman.
Bukan hanya di APBD pokok 2013, pada Perubahaan APBD 2013 ini anggaran insentif itu juga diabaikan pemerintah dan DPRD Sulsel. "Di Perubahan APBD mata anggaran ini dicoret," tambah Hasid Hasan.
Hasid menyebut, sikap Pemprov Sulsel yang hanya menebar janji tersebut, membuat ribuan guru mengaji se Sulsel kecewa. "Kami sudah ditanya-tanya terus karena pada pelantikan pengurus BKPRMI Desember 2012 lalu, gubernur sendiri yang menjanjikan di hadapan guru mengaji," tuturnya.
Hasid Hasan menjelaskan, pada tahun 2012 lalu, jumlah guru mengaji se Sulsel yang menerima insentif sebanyak 3.100 orang dengan total anggaran kurang lebih Rp7 miliar.
Pada tahun 2013 ini, Gubernur Syahrul menjanjikan kembali akan meningkatkan insentif tersebut dari Rp200 ribu per bulan menjadi Rp250 ribu per bulan. Malah, Syahrul berjanji akan menambah kuota penerima insentif tersebut dari 3.100 orang menjadi 4.000 orang.