Hanya Jadi Objek, Peta Nusa Dorong Kemandirian Petani
“Peta Nusa hadir untuk bersinergi dengan berbagai pihak lain dalam mewujudkan petani yang mandiri. Ini merupakan salah satu cara dalam menopang upaya untuk mendorong kedaulatan pangan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Uun yang banyak mendampingi petani di Jawa Tengah dan Jawa Barat ini.
Uun dan Bejo menegaskan bahwa sebagai negara agraris dan beriklim tropis, Indonesia sebenarnya sangat bisa untuk berdaulat dalam pangan dan menjadikan petani lebih mandiri.
Untuk diketahui, Peta telah dideklarasikan di Desa Pangarengan, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (6/7) yang dihadiri petani, unsur pimpinan desa, dan tokoh masyarakat. Deklarasi beberapa pendiri bersama petani itu juga membuktikan Peta Nusa lahir dari masyarakat, bukan karena kepetingan elite.
Dalam deklarasi tersebut, Kepala Desa Pangarengan, Suhardi berharap para petani dan warga desa Pangarengan semakin merasakan manfaat dari kehadiran Peta Nusa. Dengan demikian pertanian pun bisa menopang kehidupan dan menjadi tumpuan agar masyarakat lebih sejahtera.
Selama ini, meski berada tidak jauh Ibu Kota Jakarta, kawasan pinggiran seperti Pangerangan masih tertinggal. Dalam beberapa diskusi para pendiri Peta Nusa, kondisi ini disebabkan lompatan dari pertanian menuju industri yang terlau cepat.
Krisis
Uun menambahkan bahwa pola pertanian yang masih ada saat ini lebih karena budaya atau kultur. Petani melakukan semua aktivitas sebagai bagian dari kehidupannya yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
“Padahal, jika dihitung secara ekonomis, usaha yang dilakukan petani dan nelayan saat ini justru semakin merugi,” ujar Uun yang juga jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.