Hapus Subsidi Mobil Pribadi
Selasa, 21 Juni 2011 – 08:34 WIB
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementrian Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan, 53 persen BBM bersubdisi dihabiskan oleh kendaraan roda empat. “Nah itu yang menurut saya langsung (dihapuskan). Tinggal sekarang berani enggak pemerintah memutuskan itu,” kata Bambang.
Menurut Bambang, kuota 38,6 juta kilo liter BBM bersubdisi pasti akan terlampaui. Namun, kata dia, jika ada pembatasan, pemborosannya tidak akan parah. Defisit anggaran di 2011 diperkirakan akan melebihi ambang batas psikologis 2 persen Produk Domestik Bruto (PDB).
Pembengkakan defisit tersebut disebabkan oleh pengajuan tambahan anggaran belanja kementrian/lembaga (K/L), serta meningkatnya risiko fiskal akibat kenaikan harga minyak mentah. Dalam APBN 2011, defisit APBN diperkirakan mencapai Rp 124,7 triliun atau 1,8 persen dari PDB. Sebelumnya, pemerintah masih optimistis defisit APBN tidak akan menembus 2 persen PDB. (sof/kim)