Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hardjuno Apresiasi Langkah Kejagung Lakukan Penyidikan Atas Dugaan Korupsi Impor Gula

Jumat, 01 November 2024 – 18:36 WIB
Hardjuno Apresiasi Langkah Kejagung Lakukan Penyidikan Atas Dugaan Korupsi Impor Gula - JPNN.COM
Pengamat hukum dan pegiat antikorupsi Hardjuno Wiwoho. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat hukum dan pegiat antikorupsi Hardjuno Wiwoho mengapresiasi langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan penyidikan atas dugaan korupsi dalam impor gula periode 2015-2016.

Namun, kasus impor gula ini hanya bagian kecil dari persoalan karut marut kebijakan impor di Indonesia.

Oleh karena itu, Hardjuno mendesak pemerintah memperluas cakupan penyidikan untuk impor komoditas lain yang juga berpotensi merugikan negara seperti beras, daging sapi, dan kedelai.

“Kejagung memang sedang melakukan penyidikan terhadap kasus impor gula, tapi ini seharusnya menjadi momentum untuk mengusut lebih luas. Bukan hanya gula, tetapi juga semua impor yang berpotensi menimbulkan kerugian negara,” kata Hardjuno di Jakarta, Jumat (01/11).

Hardjuno yang juga kandidat doktor bidang hukum dan pembangunan di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menilai menilai, praktik impor komoditas yang merugikan negara bukan hal baru.

Praktik kotor impor ini  sering kali melibatkan jaringan luas yang memanfaatkan celah dalam kebijakan impor.

“Impor beras, daging sapi, dan kedelai juga berisiko tinggi terhadap kebocoran anggaran negara. Tidak jarang, kasus seperti ini dilakukan dengan modus manipulasi harga, kuota impor, dan permainan izin,” katanya.

Menurut Hardjuno, dampak dari praktik impor yang tidak transparan tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga berdampak langsung pada perekonomian nasional dan para petani.

Pengamat hukum & pegiat antikorupsi Hardjuno Wiwoho mengapresiasi langkah Kejagung melakukan penyidikan atas dugaan korupsi dalam impor gula periode 2015-2016.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA