Harga Alpukat di Australia Meroket Hingga Di Atas Rp 35.000 per Buah
Petani alpukat dituduh telah membuat harga alpukat meroket di pasaran, karena telah memainkan pasokan. Sementara petani mengatakan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terganggunya proses panen dan pengiriman ke tingkat pasar.
Antony Allen, mantan kepala eksekutif Avocados Australia, badan yang mengurusi komoditi alpukat di Australia mengatakan petani Australia Barat telah menambah jumlah pasokan alpukat sebelum Natal agar menjaga harga alpukat tetap murah.
Tetapi tindakan tersebut justru menyebabkan jumlah pasokan menjadi berkurang saat ini, demikian yang dikatakan Allen kepada harian Sydney Morning Herald.
Harga satu nampan alpukat saat ini sekitar $80 atau Rp 800.000, dimana harga di pasaran, mencapai sekitar Rp 35.000 hingga Rp 60.000 per buah.
John Tyas, CEO Avocados Australia mengatakan industri alpukat di Australia dan Selandia Baru telah mengumpulkan data dari perkiraan jumlah produk alpukat yang dikirim dari gudang.
Menurutnya, industri alpukat selalu berusaha untuk menghindari pasokan yang terlalu banyak di pasar, sehingga tidak masuk akal jika disebutkan para petani mencoba menurunkan harga alpukat seperti yang dituduhkan.
"Menggelikan jika berpikir bahwa petani mendorong agar harga buah di pasaran menurun, yang mengakibatkan kekurangan pasokan dan meroketnya harga," kata Tyas.
Menurutnya, musim hujan di sejumlah kawasan di Australia Barat dan Selandia Baru telah membuat para petani kesulitan memanen, sehingga pengiriman pasokan pasar menjadi terlambat.