Harga Bahan Pokok Naik, Pejabat Sebut Cuaca Pemicunya
jpnn.com - CIAMIS – Isu rencana kenaikan BBM, memaksa sejumlah pedagang beras menaikan harga jual. Ditambah faktor cuaca kemarau di daerah penghasil padi, membuat harga beras tidak bisa diam.
Kenaikan terjadi mulai seratus rupiah per kilogram hingga dua ratus rupiah per kilogram. Tergantung jenis dan kualitas beras.
“Apalagi kalau nanti BBM naik. Harga beras bisa dua kali lipat,” ujar Herli Sutisna (28), penjual beras di Blok A Pasar manis kemarin (9/11).
Saat ini, kata dia, satu kilogram beras dijual mulai Rp 7.900 per kilogram hingga Rp 8.300 per kilogram, tergantung kualitas dan jenis. Kenaikan itu telah terjadi sejak dua hari belakangan.
Untuk sementara Herli mengaku tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan itu, lantaran para pelanggannya masih tetap setia.
“Paling, pelanggan mengurangi jumlah pembelian berasnya. Yang biasa lima kilo, sekarang jadi tiga kilo. Alasan mereka karena memang harga naik,” tuturnya.
Yuyun (45), pembeli beras, menuturkan, kenaikan beras cukup membebani keuangan keluarga. Terutama budget untuk belanja. Meski kenaikannya belum terlalu tinggi, tapi cukup berpengaruh pada kondisi finansial.
“Walaupun naiknya sedikit, tetap saja bagi saya itu besar. Uang dapur harus ditambah, karena bukan beras saja naik. Bahan pokok lainnya, termasuk sayurjuga ikut-ikutan naik,” kata warga Maleber itu.