Harga Bawang Putih Melonjak Drastis
jpnn.com, PEKALONGAN - Harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pekalongan, Jateng, meroket tajam hingga di kisaran Rp 42 ribu per kilogram. Padahal, normalnya hanya Rp 9 ribu per kilogram di akhir tahun 2017 lalu.
Musonif (48), salah seorang penjual di Pasar Kedungwuni, Pekalongan, mengatakan, harga bawang putih ini yang paling tajam mengalami kenaikan. Kenaikan terjadi secara bertahap, dari Rp 9 ribu hingga Rp 42ribu per kilogram.
"Kemungkinan kenaikan ini dikarenakan musim yang tidak menentu, dan cuaca tidak mendukung panen. Pengirimannya pun sering terlambat," kata Musonif, Senin (9/4).
Selain bawang putih, bawang merah juga mengalami lonjakan harga, dari Rp 24ribu per kilogram, menjadi Rp 28ribu per kilogram. "Bawang merah juga naik, namun tak terlalu signifikan," lanjut dia.
Sementara, harga cabai juga mulai naik. Mulai dari cabai merah dari Rp 32 ribu menjadi Rp 40ribu per kilogram. Cabai hijau dari Rp20ribu jadi Rp 24ribu per kilogram. Sedangkan cabai setan, justru turun, dari harga Rp 48 ribu jadi Rp 40 ribu per kilogramnya.
"Tomat juga naik, tapi tidak terlalu banyak. Dari Rp 7 ribu jadi Rp 9 ribu per kilogram. Sementara jeruk wedang turun, dari Rp 10 ribu jadi Rp 8 ribu per kilogram. Kalau harga wortel masih utuh, yakni Rp10 ribu per kilogram," jelasnya.
Kenaikan harga sejumlah kebutuhan dapur di los dagangannya ini tak jarang mendapat keluhan dari pembeli. Meski demikian, daya beli masyarakat terhadap kebutuhan dapur tersebut relatif stabil.
"Ya tak sedikit sih yang protes. Tapi, dibeli juga. Karena khususnya bawang butuh, udah masuknya kebutuhan pokok bagi warga," kata Musonif.