Harga BBM Shell Naik Turun, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Shell sebagai salah satu perusahaan yang menjual bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia menyebutkan, penentuan harga jual bensin tidak hanya berpatokan dari harga minyak dunia, tetapi juga dipengaruhi faktor lainnya yakni biaya distribusi.
Saat ini, harga BBM Shell di Indonesia sendiri jika dibandingkan dengan Pertamina terbilang mahal. Misalnya, bensin reguler Pertalite memiliki Researh Octane Number atau RON 90-91 dengan harga Rp 7.650, sedangkan Shell reguler dibanderol Rp 9.900. Tak hanya itu, harga bensin Shell sendiri cenderung naik turun.
BACA JUGA: Shell V-Power Diklaim Lebih Nendang Berkat TambahanTeknologi Baru
Menanggapi hal itu, Fuel Marketing Manager Shell Indonesia Ratna Anggraini mengatakan, pada dasarnya strategi harga Shell itu mengikuti harga minyak dunia yang kemungkinan bisa naik turun.
"Jadi kalau kita mengamati harga minyak dunia itu kan naik turun. Jadi itu yang tercermin dari perubahan harga atau posisi harga bensin Shell. Kalau misalnya di Shell Reguler, Shell Super atau Shell V-Power ada yang tertera di SPBU saat ini itu sudah merefeleksikan harga minyak bumi dunia," beber Ratna saat ditemui di Jakarta beberapa hari lalu.
Ratna melanjutkan, faktor lain yang jadi penentu adalah distribusi yang memengaruhi harga. Sebab Shell Indonesia mendapatkan barang dari Singapura. "Sebetulnya ongkos distribusi itu menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pricing," sambung Ratna.
Jadi, kata Ratna, Shell sendiri memang mengambil sumber BBM-nya dari Singapura, kemudian dari Singapura dibawa dengan kapal ke terminal, kalau di sini itu ada di Tanjung Priok.
"Kendati prosesnya memang tidak terlalu banyak, tetap saja biaya distribusi dari Singapura ke Indonesia membawa biaya tersendiri saat penentuan harga jual BBM Shell," tegas dia. (mg9/jpnn)