Harga Emas Tergelincir, 2 Faktor Ini Jadi Penyebab Utama
jpnn.com - JAKARTA - Harga emas melemah pada hari Senin (16/1) karena investor mengunci keuntungan dan berhati-hati menjelang pembacaan ekonomi utama dan pertemuan bank sentral dari seluruh dunia minggu ini.
Sebelumnya, logam kuning menguat tajam dalam beberapa pekan terakhir karena ada peluang Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga dengan kecepatan yang lebih lambat dalam beberapa bulan mendatang.
President and Founder at Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi menilai investor juga percaya bank sentral Amerika Serikat akan mengurangi tekanan pada aset yang tidak memberikan imbal hasil.
"Kekhawatiran resesi di ekonomi utama tahun ini juga melihat permintaan safe haven emas yang baru, karena dampak dari kenaikan suku bunga yang tajam hingga 2022 mulai terasa," ungkap Gema dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/1).
Gema mengatakan jika emas dapat, ditutup dengan nyaman di atas level USD 1.900, hal itu bisa menjadi sinyal yang sangat bullish untuk sisa bulan ini.
"Namun, kenyataannya emas kembali bearish. Diperkirakan bearish di support USD 1.890," katanya.
Gema menyebutkan minggu ini investor fokus pada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan di ekonomi utama, dengan rentetan pembacaan dari AS, Jepang, China, Inggris, dan zona euro.
"Keputusan suku bunga di China dan Jepang juga menjadi fokus, dengan fokus khusus pada Bank of Japan setelah secara tak terduga mencapai nada hawkish selama pertemuan Desember," ucap Gema.