Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Harga Emas Terombang-ambing Ketidakpastian Isu Tapering, Aduh!

Minggu, 12 September 2021 – 06:00 WIB
Harga Emas Terombang-ambing Ketidakpastian Isu Tapering, Aduh! - JPNN.COM
Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), kembali berada di bawah level psikologis USD 1.800 ounce. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), kembali berada di bawah level psikologis USD 1.800 per ounce.

Pelemahan harga emas terjadi di tengah ketidakpastian atas jadwal waktu tapering atau pengurangan pembelian aset Federal Reserve AS, yang menyebabkan sebagian besar investor menahan diri.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, merosot USD 7,9 atau 0,44 persen, menjadi ditutup pada USD 1.792,10 per ounce. Emas kehilangan lebih dari 2,0 persen untuk minggu ini.

Sehari sebelumnya, Kamis (9/9), emas berjangka terangkat USD 6,5 atau 0,36 persen menjadi USD 1.800, setelah jatuh USD 5 atau 0,28 persen menjadi USD 1.793,50 USD pada Rabu (8/9), dan terjun USD 35,2 atau 1,92 persen menjadi USD 1.798,50 ounce pada Selasa (7/9).

Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities mengatakan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS mencegah dana-dana spekulatif berpindah ke emas.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan naik setelah data ekonomi menunjukkan inflasi yang tinggi dapat bertahan untuk beberapa waktu.

Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, imbal hasil yang lebih tinggi diterjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih besar memegang emas tanpa suku bunga.

"Data indeks harga produsen AS yang meningkat dapat mendorong orang untuk percaya bahwa The Fed dapat menunjukkan sedikit kurang akomodatif di kemudian hari," tambah Melek.

Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), kembali berada di bawah level psikologis USD 1.800.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News