Harga Emas Tertekan, Data Ini Jadi Penyebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas mundur pada hari Selasa, berada di bawah tekanan dari USD yang lebih kuat karena kehati-hatian muncul menjelang pertemuan Federal Reserve minggu ini.
Emas melambat menjelang akhir pertemuan Fed dua hari pada hari Rabu, di mana bank secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Namun, prospek kebijakan moneternya akan menjadi fokus utama, karena data ekonomi baru-baru ini dari AS menunjukkan bahwa bank sentral mungkin memiliki cukup ruang untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Harga spot melampaui harga berjangka menjelang berakhirnya kontrak berjangka yang akan datang, menunjukkan bahwa permintaan emas jangka pendek masih kuat.
President and Founder at Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi dalam catatan hariannya mengatakan emas melakukan reli yang luar biasa hingga akhir 2022 dan awal 2023 karena prediksi inflasi yang lebih lemah di AS dan meningkatkan ekspektasi perlambatan suku bunga The Fed.
President and Founder at Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi dalam catatan hariannya mengatakan inflasi masih jauh di atas target tahunan The Fed.
Di sisi lain, pasar tetap tidak yakin di mana suku bunga pinjaman AS akan mencapai puncaknya.
"The Fed juga telah memperingatkan bahwa inflasi yang membandel dapat mengakibatkan suku bunga tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama dan investor akan meninggalkan emas sebagai lindung nilai,” kata Gema seperti dikutip di Jakarta, Rabu (1/2).