Harga Jengkol Ogah Turun
jpnn.com - TENJOLAYA-Pasca lebaran sejumlah kebutuhan pokok, seperti sayuran mulai mengalami penurunan harga. Seperti yang terjadi di Pasar Jum'at Tenjolaya.
Hal ini, terjadi karena melimpahnya pasokan dari petani dan impor berbagi negara lain. Namun, Jengkol masih tetap bertahan di harga Rp45 ribu mengalahkan daging yang hanya dijual Rp27 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang sayuran, Komar (38) mengaku, lega sebab sejumlah harga kebutuhan pokok sudah mulai normal. Awalnya, cabai rawit dijual Rp45 ribu menjadi Rp25 ribu per kilogram, cabai merah dari Rp50 ribu jadi Rp18 ribu per kilogram.
Sedangkan, bawang merah dari Rp70 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram. “Semoga jelang Idul Adha tak naik lagi,” ungkapnya kepada Radar Bogor (Grup JPNN).
Salah satu pengunjung pasar, Titin (41) berharap, semua kebutuhan pokok terus turun agar bisa terjangkau semua lapisan masyarakat. “Pemerintah harus terus melakukan pengawasan,” ucap warga RT 04/09, Kampung Cimanggis, Desa Gunung Malang itu.
Menurut dia, kalau Pemerintah tetap tidak mengambil langkah normalisasi harga pasar dan memperhatikan pasokan kebutuhan akan terjadi gejolak dan reaksi masyarakat demi terpenuhinya kebutuhan perut secara tidak langsung ke arah tindakan negatif.
Misalnya, semakin merajalelanya korupsi, pencurian, penipuan, jambret dan memicu tindakan-tindakan kriminal lainnya. Kenaikan gaji sudah tidak ada gunanya lagi dan tidak akan menaikkan kesejahteraan hidup masyarakat karena selalu berbanding lurus dengan naiknya harga-harga kebutuhan hidup masyarakat.
Seperti diketahui, tingginya harga daging di pasaran memaksa Kementerian Pertanian melakukan beberapa langkah untuk menurunkannya. Pertama, dengan melakukan percepatan realisasi impor dari yang sebelumnya untuk kuartal III dipercepat ke kuartal II, dan realisasi kuartal IV dipercepat ke kuartal III.