Harga Kakao Turun Rp 2 Ribu per Kg
Minggu, 04 November 2012 – 17:00 WIB
Hal senada juga disampikan petani kakao yang lain Darwin. Katanya, turunnya harga kako saat ini diduga pengaruh penghujan. Dimana penjemuran biji kakao kurang berkualitas, sehingga untuk melakukan pengeringan dengan cara penjemuran pada biji kakao yang baru dipanen tentu kurang bagus keringnya, masih mengandung air dan berpengaruh terhadap kualitasnya. Padahal selama 5 tahun ini warga sudah banyak yang beralih dari berkebun tanaman palawija ke kebun kakao.
”Sebelumnya masyarakat di sini penghasilannya dari berkebun palawija dan sayur. Mengingat harga sayur tidak mencukup kebutuhan, maka beralih ke kebun kakao, itupun kalau harganya di bawah Rp 20 ribu sangat sulit juga, karena kami berkebun itu tidak ada lahan yang luas,” ujarnya.
Sebelumnya, kata Darwin, harga kakao ini pernah tembus ke Rp27-30 ribu per kilogram, apabila harga itu bisa bertahan, Darwin yakin akan sangat berpengaruh kepada kesejahteraan masyarakat, khususnya bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga ke Perguruan Tinggi. ”Harapan kami sebagai petani agar hasil bumi seperti kakao dan karet ini bisa kembali normal, setidaknya bertahan di atas Rp20 ribu per kilogram,” pungkasnya. (wan)