Harga Minyak Dunia Turun Lagi, Ternyata Ini Penyebabnya
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam sebuah pertemuan bahwa negara itu akan terus memenuhi kewajiban kontraktualnya pada pasokan energi.
Namun, minyak dari pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia itu sedang dijauhi karena invasinya ke Ukraina, dan banyak yang tidak yakin dari mana pasokan pengganti akan datang.
Komentar dari pejabat Uni Emirat Arab (UEA) mengirimkan sinyal yang bertentangan, menambah volatilitas.
Pada Rabu (9/3/2022), Brent merosot 13 persen setelah duta besar UEA untuk Washington mengatakan negaranya akan mendorong Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak untuk mempertimbangkan produksi yang lebih tinggi.
Menteri Energi UEA Suhail al-Mazrouei menarik kembali pernyataan duta besar dan mengatakan anggota OPEC berkomitmen pada perjanjian yang ada dengan kelompok itu untuk meningkatkan produksi hanya 400 ribu barel per hari (bph) setiap bulan.
Di sisi lain, UEA dan Arab Saudi memiliki kapasitas cadangan, beberapa produsen lain dalam aliansi OPEC+ sedang berjuang untuk memenuhi target produksi karena kurangnya investasi infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir.
Amerika Serikat membuat langkah-langkah untuk melonggarkan sanksi terhadap minyak Venezuela dan upaya untuk menyegel kesepakatan nuklir dengan Teheran, yang dapat menyebabkan peningkatan pasokan minyak dunia.
Pasar juga mengantisipasi rilis stok lebih lanjut yang dikoordinasikan oleh Badan Energi Internasional dan pertumbuhan produksi AS. (antara/jpnn)