Harga Premium di Bangkep Masih Tinggi
Tukang Ojek Pilih Jual Premium BotolJumat, 09 November 2012 – 15:27 WIB
Adi mengharapkan pemerintah daerah harus bisa melobi BPH Migas untuk menambah SPBU di Salakan, agar harga BBM bersubsidi bisa terkontrol dan masyarakat tidak tergantung dengan bensin eceran. “Bensin kalau normalnya di Salakan Rp6 ribu per botol. Itu pun tidak lama hanya sebulan, kemudian naik lagi harganya karena banyak pengecer atau pengusaha yang membeli bensin bersubsidi tanpa diawasi dan dikendalikan,” ujarnya.
Sementara Kapolsek Banggai, AKP Feky mengatakan aparat kepolisian tetap berjaga di lokasi SPBU. Meskipun diketahui di SPBU Banggai, masyarakat berprofesi tukang ojek beralih menjadi penjual bensin ecran dengan harga Rp12 ribu per botol. Dengan modus penjualan, bensin dari tangki kemudian dikeluarkan melalui selang dan dijual kepada masyarakat. Kemudian mengantre lagi di SPBU.
“Kalau masyarakat yang mengantre, kita tidak bisa larang. Soal penjualan bensin botol, juga merupakan hak masyarakat,” ujarnya.(bar)