Harga Saham PGEO Diramal Bakal Tembus Rp 1.830, Ini Sebabnya
"Pertumbuhannya bakal signifikan dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 11,5 persen selama periode 2022 hingga 2028," ujarnya.
Lalu, alasan pendukung dari segi operasional, PGEO memiliki kinerja yang stabil serta rekam jejak yang solid.
Hal itu menjadi bukti bahwa dengan faktor kapasitas rata-rata PGEO yang di atas 80 persen. "Angka ini melampaui rata-rata industri geothermal di Amerika Serikat yaitu 69 persen," ungkapnya.
Alif juga menyebut di dalam negeri, PGEO memiliki sejumlah rencana ekspansi yang ambisius. Ini ditandai dengan adanya target penambahan kapasitas sebesar 340 MW dalam dua tahun kedepan.
"Selain itu, kerja sama dengan Chevron dalam pembangunan Way Ratai juga menjadi proyek strategis yang berdampak besar bagi pertumbuhan panas bumi di Indonesia," katanya.
Lebih lanjut laporan MNC Sekuritas menilai ekspansi ke luar negeri yang dilakukan oleh PGEO, terutama Kenya, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap diversifikasi geografis. Hal fundamental lain yang tak kalah pentingnya, menurut laporan MNC Sekuritas, adalah PGEO memiliki profil keuangan yang kuat.
Dalam lima tahun terakhir, interest coverage ratio (ICR) PGEO rata-rata sebanyak 10,6 kali lipat atau 243 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri sejenis yaitu 3,1 kali lipat.
"Angka ini menunjukkan bahwa PGEO sudah cukup baik dalam membayar bunga pinjamannya, menyiratkan bahwa PGEO sudah mengelola keuangannya dengan baik," kata Alif.