Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Harga Sawit dan Karet Anjlok, Begini Respons Pak Jokowi

Senin, 26 November 2018 – 10:43 WIB
Harga Sawit dan Karet Anjlok, Begini Respons Pak Jokowi - JPNN.COM
Ilustrasi kelapa sawit. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memahami kekhawatiran para petani di Sumatera Selatan soal anjloknya harga jual sawit dan karet beberapa waktu belakangan. Pasalnya kedua komoditas tersebut menjadi andalan masyarakat.

Menurut Jokowi, harga kedua komoditas itu merupakan permasalahan yang harus diselesaikan bersama. Dia memberikan pemahaman bahwa harga sawit dan karet merupakan urusan yang tidak sepenuhnya dapat dikontrol oleh pemerintah karena dipengaruhi harga pasar global.

“Mengendalikan ini tidak mudah. Ini perdagangan internasional, ini perdagangan global. Tidak bisa kita pengaruhi mereka semua, tidak semudah itu,” ujar Jokowi dalam acara Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019, di Palembang, Minggu (25/11).

Pada saat yang sama, pemerintah juga masih harus berhadapan dengan kampanye negatif Uni Eropa terhadap produk kelapa sawit Indonesia. Sebab, persoalan ini sebetulnya tidak lain hanyalah urusan persaingan bisnis semata.

"Urusan sawit dan CPO ini bukan urusan mudah. Sudah empat tahun ini kita mengurus yang namanya minyak sawit karena (produk) kita dicegat di Uni Eropa. Alasannya banyak sekali, tapi sebetulnya ini urusan bisnis," jelasnya.

Namun demikian, pemerintah terus mengupayakan agar produk kelapa sawit nasional dapat terserap dengan menawarkannya secara langsung dalam sejumlah pertemuan dengan pimpinan negara lain.

"Saya minta Tiongkok beli lebih banyak dari sekarang, saya minta tambahan. Saya to the point saja minta agar produksi di sini bisa diserap sehingga harganya bisa naik. Ada tambahan 500 ribu ton, itu banyak sekali. Tapi ternyata juga belum memengaruhi harga pasar secara baik," kata Presiden.

Di sisi lain, Indonesia sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar dengan luas lahan sebanyak 13 juta hektare dan mampu memproduksi 42 juta ton memiliki stok yang berlimpah. Hal yang sama juga berlaku untuk komoditas karet yang juga menjadi andalan masyarakat Sumsel. Maka itu, pemerintah sedang mengupayakan sejumlah langkah agar hasil produksi kedua komoditas dapat terserap dan sekaligus memperbaiki harga jual.

Menurut Jokowi, harga komoditas kelapa sawit dan karet yang anjlok merupakan permasalahan yang harus diselesaikan bersama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close