Harga Tandan Buah Segar Mulai Naik
jpnn.com, SAMARINDA - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sejak September lalu sudah naik menjadi Rp 1.385 per kilogram.
Harga ini menunjukkan perbaikan setelah sebelumnya menyentuh level terendah tahun ini, yakni pada Agustus, Rp 1.361 per kilogram.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad mengatakan, harga TBS yang belum seutuhnya membaik disebabkan oleh over supply TBS dan crude palm oil (CPO) di pasar internasional. Perbaikan harga pada September diharapkan terus konsisten seiring memasuki pengujung tahun.
“Harga tersebut sudah diatur dan harus menjadi harga standar bagi petani yang bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit di Kaltim. Khususnya kebun plasma,” ungkapnya, seperti diberitakan Kaltim Post (Jawa Pos Group).
Dia mengakui, saat ini masih banyak petani kelapa sawit yang belum tergabung dalam kelompok tani, bahkan tidak bergabung dengan koperasi. Seharusnya, dengan adanya kerja sama kelompok tani dengan pihak pabrik minyak sawit (PMS), diharapkan harga TBS petani sudah sesuai dengan harga normal dan tidak dipermainkan lagi oleh para tengkulak.
“Sehingga kesejahteraan kelompok tani kelapa sawit melalui kerja sama ini dapat terwujud. Semoga seluruh petani mendapatkan harga sesuai standar yang sudah diatur,” terangnya.
Terpisah, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kaltim Muhammadsjah Djafar mengatakan, perbaikan harga TBS tersebut masih sebatas fluktuatif bulanan. Saat ini, harga TBS belum seutuhnya membaik karena over supply TBS dan CPO di pasar internasional di tengah negative campaign produk berbasis CPO di kawasan Eropa.
Ini berdampak pada menurunnya harga komoditas TBS dan CPO. “Bahkan kalau kita lihat per triwulan, pada triwulan II 2018, laju penurunan harga TBS Kaltim sebesar minus 5,58 persen (yoy),” katanya.