Hari Ibu, Momentum Setop Kekerasan Terhadap Perempuan
jpnn.com, KUDUS - Ketua Tim Penggerak PKK Kudus Mawar Hartopo berharap peringatan Hari Ibu menjadi menjadi momentum untuk menyetop kekerasan terhadap kaum perempuan maupun anak.
Dia meminta masyarakat juga harus berani melaporkan tindakan kekerasan terhadap kaum perempuan maupun anak kepada pihak yang berwenang.
“Masyarakat kerap menganggap kekerasan terhadap perempuan sebagai aib di dalam rumah tangga. Hal tersebut justru membuat korban merasa rendah diri sehingga takut untuk melaporkan kepada yang berwenang," ujar Mawar membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, saat memimpin apel Peringatan Hari Ibu Ke-93 Tahun 2021 di Halaman Pendopo Kabupaten, Rabu (22/12).
Mawar mengatakan apabila masyarakat mengalami tindak kekerasan, harus segera melapor kepada pemerintah desa setempat agar mendapat pendampingan lebih lanjut. Dia berharap masyarakat tidak usah takut atau merasa rendah diri apabila mendapat kekerasan fisik atau verbal.
"Kalau terjadi sesuatu minimal bisa lapor ke desa supaya mendapat pendampingan untuk lapor ke yang berwenang," ujarnya.
Dia menambahkan pada pergerakan kebangsaan kemerdekaan, peran perempuan Indonesia menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perjuangan panjang bangsa.
Keterlibatan perempuan dibuktikan melalui Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta yang telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia.
"Hakekat Peringatan Hari Ibu setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan," ujarnya.