Hari Kedelapan Pencarian Sriwijaya Air, Tim SAR Kerahkan Kekuatan Besar
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Operasi Badan SAR Nasional Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rasman mengatakan, di hari kedelapan operasi pencarian korban, rekaman suara pilot di kokpit (CVR) dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Tim SAR Gabungan mengerahkan kekuatan besar yakni sebanyak 62 kapal.
"Ada penambahan terus, artinya instansi, kementerian/lembaga atau korporasi yang punya kemampuan dan fasilitas, semua ingin berkontribusi," kata Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rasman di Dermaga 2 JICT Tanjung Priok Jakarta, Sabtu (16/1).
Pengerahan tersebut berasal dari Basarnas sebanyak tiga kapal, TNI AL (18), Polri (14), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (1), Kementerian Perhubungan (5).
Kemudian, Bakamla sebanyak tiga kapal, BPPT, Bea Cukai dan Antasena/Possi masing-masing satu kapal, selanjutnya KPLP (5), Pemda DKI Jakarta dan Pemkab Kepulauan Seribu masing-masing (4) serta Pelindo ada dua kapal.
Dari puluhan kapal itu, lanjut dia, untuk deteksi bawah laut, Tim SAR Gabungan mengandalkan tiga kapal yakni KRI Rigel, Baruna Jaya IV dan Kapal Ara Kemenkomarves.
"Tiga kapal ini nanti mobile untuk bisa mendeteksi di bawah permukaan air," katanya.
Sementara itu, perahu karet (RIB/Sea Ridder) dan jetsky mencapai 21 unit dari sejumlah instansi, 15 pesawat dari Basarnas, TNI AL, TNI AU dan Polisi serta ambulans sebanyak 38 unit.
Untuk operasi pencarian pada hari pertama setelah operasi SAR diperpanjang tiga hari, SAR Gabungan akan tetap fokus di enam area khususnya di bawah permukaan laut.