Harianto Badjoeri Minta Dua Kelompok Etnis di Tanah Abang Setop Berkonflik
jpnn.com, JAKARTA - Pendiri dan Presiden HB Center, Harianto Badjoeri meminta dua kelompok etnis berbeda di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk setop berkonflik.
Imbauan HB, sapaan akrab Harianto Badjoeri ini disampaikan di depan dua tokoh etnis berbeda yang berseteru di kawasan Tanah Abang pada Rabu (30/10/2019) malam di Jakarta.
Sebelumnya, dua kelompok bentrok yang nyaris diprovokasi menjadi konflik antaretnis pekan lalu.
Pada kesempatan itu, HB meminta kepada Haji Okis yang mewakili paguyuban Banten dan Cak Salman yang mewakili paguyuban Madura untuk menahan diri dengan tidak memperluas eskalasi ketegangan yang bisa menjurus kepada konflik lebih buruk lagi.
“Kami serahkan kepada polisi untuk memproses hukum kepada orang per orang yang terlibat kekerasan, karena ini sebenarnya tindak pidana umum yang tidak ada hubungannya dengan etnis,” ujar HB di depan perwakilan paguyuban Banten dan Madura.
Perwakilan paguyuban Banten dan Madura mendatangi HB untuk meminta arahannya agar konflik orang per orang di kawasan Tanah Abang diusut tuntas oleh kepolisian tanpa melibatkan paguyuban etnis dua pihak.
Perwakilan dua paguyuban itu memandang HB sebagai tokoh yang mereka tuakan dan memiliki pengaruh besar dalam meredam konflik horizontal d DKI Jakarta ini. Selain pernah memimpin organisasi semacam Pemuda Panca Marga dan FKPPI, HB juga mantan Kepala Satpol PP yang oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama waktu itu dijuluki legenda Satpol PP.
Sepekan lalu, kawasan Tanah Abang diramaikan oleh konflik dua kelompok berbeda. Mereka berkonflik karena berebut sebidang “wilayah” di situ. Konflik ini sudah ditangani kepolisian setempat dan beberapa orang telah ditangkap, sedangkan sebagian lagi sedang diburu.(fri/jpnn)