Harry-Yandi: Kami Kalah tapi Bangga Tanpa Politik Uang
jpnn.com, JAKARTA - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, Harry-Yandi menunjukkan jiwa besar dan kesatria dalam Pilwako Pontianak. Pasangan nomor urut 1, itu mengucapkan selamat atas keunggulan yang diraih Edy Rusdi Kamtono-Bahasan.
Harry-Yandi menyampaikan terima kasih dan salam hormat sebesar-besarnya kepada relawan HY, tim koalisi partai, termasuk semua masyarakat yang telah memberikan kepercayaan yang luar biasa kepada mereka berdua.
“Kami kalah, tapi kami bangga dipilih secara murni tanpa politik uang. Perhitungan cepat versi KPU yang merilis Harry-Yandi 46.913 suara atau 17,36 persen,” kata Harry kepada JPNN, Sabtu (30/6).
Dia mengatakan sejak awal Harry-Yandi dan tim relawan sudah memutuskan untuk menjalankan saran dan nasihat para tokoh agama, tokoh masyarakat bahwa untuk dipilih jadi pemimpin harus dengan niat baik. Kemudian, jika dilakukan dengan cara-cara yang baik maka akan lahir pemimpin yang terbaik pula.
“Itu kata para ulama dan tokoh masyarakat. Saya hanya menjalankan perintah apalagi sesuai dengan tagline kami Muda, Bersih dan Bijaksana,” ungkapnya.
Harry menambahkan berdasar informasi dan investigasi di lapangan, budaya politik uang atau serangan fajar terjadi di mana-mana. Bahkan, Harry menegaskan, ada informasi bahwa oknum dari perangkat aparatur sipil negara (ASN), terlibat di belakangnya.
Yang aneh, lanjut Harry, masyarakat sudah tidak percaya dengan kinerja Panwaslu yang terkesan kurang aktif sehingga praktik-praktik kecurangan tiap pilkada atau pileg menjadi hal yang lumrah. “Dan semua masyarakat tahu akan hal itu,” beber Harry.
Namun, mantan wartawan senior Majalah Tempo yang kini menjabat Sekretaris DPD Partai Hanura Kalbar ini mengakui tetap menghormati hasil pilkada. “Saya tetap berjiwa petarung menghormati hasil pilwako, karena itulah kenyataannya. Selamat kepada Bapak Edy dan Pak Bahasan atas kemenangan tersebut,” ungkapnya.