HARU...30 Warga Gantian Tandu Perempuan Hendak Melahirkan, Jalan Kaki 15 Km
Alhamdulillah. Perjuangan Rudi bersama 30 warga Desa Parutellang tidak sia-sia. Nining bersama anak keduanya selamat. Operasi berjalan sukses. Meskipun sebelum operasi dilakukan sempat membuat panik karena stok darah tersisa satu kantong.
Sementara dibutuhkan dua kantong darah untuk melaksanakan operasi tersebut. Harus ada relawan yang bersedia untuk menyumbangkan darahnya.
Untungnya PMI Kolut cepat memberikan respon mengutus anggotanya untuk melakukan pendonoran tambahan menutupi kekurangan yang ada di bank darah RS.
"Akses jalan ke kampung kami terbilang masih terisolir. Sepeda motor pun sulit melintas karena medannya terjal dan licin," ujar Rudi saat ditemui di BLUD Djafar Harun, Kolaka Utara, Sabtu (28/5).
Kekompakan warga Desa Parutellang begitu membantu. "Kalau warga tidak menolong kami, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Jumlah kami 30 orang bergantian menggotong tandu bambu. Semuanya lemas setelah tiba di tujuan," ungkapnya.
Nining hingga sore kemarin, masih dirawat di BLUD Djafar Harun. Saat ditemui, Nining mengaku rasa sakitnya telah hilang. Tersisa bekas operasi diperutnya yang hanya sedikit terasa nyeri. Nining terlihat sehat. Senyum bahagia tampak di wajahnya.
Nining tak banyak bercerita tentang ancaman maut yang dilewatinya itu. Namun, ia sangat bersyukur atas bantuan warga di desanya. Mereka diminta beristirahat sementara waktu di rumah Kades Parutellang jika keluar dari rumah sakit.
Kisah Nining merupakan salah satu contoh yang dialami warga Desa Parutellang dimana mayoritas warganya berprofesi sebagai petani.