Harus Sekolah Jam 5 Pagi, Pelajar di Kupang Mengantuk
jpnn.com, KUPANG - Semenjak adanya kebijakan sekolah pukul 05.30 WITA yang diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT, pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku masih sulit menyesuaikan waktu belajar dan tidur.
Pelajar kelas 12 SMA Negeri 1 Kota Kupang Filipo Lituahesia mengaku biasanya jika aktivitas sekolah dimulai pukul 07.00 WITA, dia masih bisa tidur pada pukul 22.00 atau pukul 23.00 WITA. Namun sekarang pukul 20.00 WITA atau 20.30 WITA setidaknya harus tidur.
"Ya bisa dibilang selama lima hari terakhir semenjak diterapkannya sekolah pagi, agak sulit menyesuaikan waktu belajar dan waktu tidur, karena memang belum terbiasa," kata Filipo, Senin.
Dia mengatakan jika dipaksakan tidur pada pukul 22.00 WITA atau pukul 23.00 WITA, pada keesokan paginya akan sulit bangun, atau bahkan sedikit pusing karena kurang jam tidur.
"Tetapi, sekarang perlahan-lahan sudah sedikit bisa disesuaikan, walaupun agak sulit," tambah dia.
Filipo sendiri mengaku bangun dari pukul 04.00 WITA, untuk mempersiapkan diri sehingga tidak terlambat ke sekolah.
Apalagi, ujar dia pada Senin (6/3) hari ini dilaksanakan try out ujian nasional.
Hana Dianita pelajar kelas 12 IPA I mengatakan bahwa cukup merasakan dampak dari adanya aktivitas masuk sekolah yang dimulai pukul 05.30 WITA.