Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Haruskah Marc Marquez Dihukum Satu Balapan?

Selasa, 10 April 2018 – 17:13 WIB
Haruskah Marc Marquez Dihukum Satu Balapan? - JPNN.COM
Marc Marquez. Foto: Gold and Goose/LAT Images

jpnn.com, TERMAS DE RIO HONDO - Pengamat senior MotoGP, Carlo Pernat memberi label MotoGP Argentina sebagai balapan tidak profesional, terutama karena terlalu lembek memberikan sanksi kepada Marc Marquez.

Pernat yang juga manajer rider Suzuki, Andrea Iannone itu menilai race direction telat dan tidak tegas menyikapi sejumlah insiden.

"Balapan gila, tidak profesional, baik dari segi aturan dan juga tentunya pembalap. Saya akan memberikan poin nol untuk race direction. Mereka membiarkan (Jack) Miller di grid depan sendirian. Padahal mereka hanya perlu menunda start selama lima menit untuk mengantisipasi kekacauan itu," tutur Pernat seperti dikutip dari GPOne.

"Sungguh menggelikan melihat Miller sendirian dan semua pembalap lainnya 30 meter di belakang," imbuhnya.

Lalu soal episode Marquez mendorong motornya yang mogok di grid, Pernat lagi-lagi menilai race direction tidak jeli. "Seharusnya Marquez start dari pitlane, tegas. Jika itu yang dilakukan, tidak ada kekacauan di sana (grid)," katanya.

Pernat juag heran dengan sikap race direction yang sama sekali tidak menyelidiki insiden antara Johann Zarco dan Dani Pedrosa, yang membuat nama terakhir terjatuh.

"Saya melihat Johann melakukan cara yang kurang tepat untuk mlewati Dani, saya menilai ada dorongan. Namun kenapa tidak ada penyelidikan," ujarnya.

Nah ini dia. Soal gaya membalap Marquez yang urakan di Termas de Rio Hondo. "Marquez di luar kendali, saya tidak mengerti apa yang dia lakukan. Dia jelas bermasalah dengan Aleix Espargaro, namun race direction hanya menghukumnya turun satu posisi," tutur Pernat.

Carlo Pernat menilai Marc Marquez sudah kelewatan dengan terlibat beberapa insiden di MotoGP Argentina.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News