Hasil Polling, Mayoritas Tolak Risma Hijrah ke Jakarta
SURABAYA – Polling terhadap dukungan Tri Rismaharini menjadi cagub DKI Jakarta mendapat respons antusias dari pembaca Jawa Pos. Setiap hari masuk ratusan tanggapan ke e-mail redaksi. Rata-rata mayoritas menolak Risma maju ke Jakarta.
Hingga kemarin (8/8), ratusan tanggapan masih berdatangan. Bahkan, ada juga yang mengirim melalui mesin faksimile. Tanggapan tidak hanya datang dari individu. Ada pula wakil dari beberapa komunitas.
Salah satunya Budiharto Tasmo, perwakilan pengusaha homestay. Dia mengatakan, saat masa kampanye pilwali lalu, Risma pernah berjanji menjadi wali kota Surabaya selama lima tahun. Padahal, janji adalah utang.
''Nang kene ae, janjinya bukan hanya pada satu dua orang lho. Tapi jutaan pemilih. Silakan kalau mau ke Jakarta, tapi nanti utangnya dilunasi di akhirat,'' tuturnya.
Pemilik homestay Kartika di Jalan Gayungsari itu menyebut Risma bisa menjadi korban kepentingan sekelompok orang. Menurut dia, bisa jadi ada pihak tertentu yang memang menginginkan Risma keluar dari Surabaya. Dengan begitu, pihak-pihak tersebut bisa leluasa bermain-main di Surabaya.
Budiharto berharap Risma menunjukkan sikap tegas terkait isu keberangkatannya ke Jakarta. Dengan begitu, warga Surabaya tidak dibikin bingung. ''Yang tegas, menolak atau tidak,'' ucap pria asal Magetan itu.
Dia menambahkan, Risma sebaiknya menyelesaikan sendiri urusannya dengan partai. ''Ini ujian integritas. Analoginya, kalau disuruh partai korupsi, masak mau, diminta njrungup mau tha,'' katanya menyindir.(nir/c15/oni/flo/jpnn)