Hasil Survei: Dua Partai Pengusung Jokowi Gagal Kembali ke Senayan
jpnn.com, JAKARTA - Hanura dan PPP diprediksi gagal menempatkan kadernya di DPR RI periode mendatang. Konflik internal dan masalah hukum membuat kedua partai pengusung Jokowi - Ma'ruf itu tidak mampu bersaing untuk menembus ambang batas 4 persen.
Survei Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas Hanura sebesar 1,1 persen, sedangkan PPP 2,7 persen. Dengan memperhitungkan margin of error, di atas kertas sulit bagi Hanura untuk dapat menembus ambang batas parlemen.
PPP masih berpeluang, tetapi elektabilitasnya jauh di bawah partai-partai papan tengah lainnya. “PPP dan Hanura sama-sama mengalami persoalan internal, warisan konflik yang belum terselesaikan,” ungkap Direktur Riset Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam siaran pers di Jakarta, pada Sabtu (13/4).
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru: Enam Parpol Terancam Gagal ke Senayan
Dua kubu masih terbentuk di PPP, sedangkan ketua umum Hanura Osman Sapta Odang masih berjuang untuk maju lewat jalur senator. Menurut Dendik, penangkapan ketua umum Romahurmuzy oleh KPK berpotensi pula menurunkan suara PPP dalam Pileg.
Sementara itu gugatan OSO terhadap KPU supaya diperbolehkan maju sebagai caleg DPD mencerminkan apatisme di tubuh Hanura. Sebagian kader Hanura ditengarai memilih pindah ke partai lain di arena pileg.
Konflik internal, lanjut Dendik, pernah pula membayangi Golkar, tetapi dapat segera diselesaikan. Meskipun demikian perbedaan pandangan tetap mengemuka di antara kader-kader Golkar dalam menyikapi dukungan terhadap pilpres. Demokrat yang sudah relatif sepi dari konflik juga terbelah sikapnya dalam Pilpres.