Hasil Survei Edelman: 73 Persen Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Produk Lokal
jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei Edelman Trust Barometer Special Report: Brands and Politics Edisi Indonesia 2024 menyebutkan situasi politik dapat memengaruhi perilaku konsumen.
Mereka menilai merek sehari-hari yang dianggap memiliki pandangan politik atau yang tidak mengambil sikap jelas berisiko dihindari atau diboikot.
"Pada 2024, kita dihadapkan pada dinamika politik seperti pemilu dan konflik geopolitik global yang memengaruhi kepercayaan konsumen terhadap brand," kata Managing Director Edelman di Indonesia Nia Pratiwi, Selasa (29/10).
Hal itu didasarkan survei terhadap 1.000 responden di 34 provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari studi yang lebih besar yang melibatkan lebih dari 15 ribu responden di 15 negara.
Survei itu, menyoroti tren perilaku konsumen untuk mendukung, membeli, atau bahkan menghindari suatu merek berdasarkan pandangan politik dan nilai sosial tertentu yang dianut oleh merek serta sikap merek terhadap isu sosial.
Temuan menunjukkan, mayoritas konsumen di Indonesia mengekspresikan pandangan politik mereka melalui pilihan brand atau produk.
Hal ini menunjukkan adanya polarisasi dalam perilaku konsumen yang perlu diperhatikan oleh setiap brand.
"Ada peningkatan pada nasionalisme merek (brand nationalism), sebuah kondisi saat konsumen lebih memilih merek dan produk berdasarkan negara asal dari brand tersebut," tegasnya.