Hasil Survei Terbaru: Budi Gunawan Sangat Dipercaya Publik Antisipasi Potensi Ancaman 2023
Indikator ketiga adalah ancaman kekerasan horisontal dan separatisme Papua. Penilaian terbesar dari responden yang meyakini akan ada potensi kekerasan antar pendukung partai pada 2023 sebesar 36,75 persen.
Terhadap pertanyaan potensi kekerasan antarpendukung capres/cawapres pada 2023, penilaian tertinggi responden yang meyakini potensi itu akan muncul sebesar 31,50 persen.
"Responden juga meyakini bahwa separatis Papua masih tetap eksis pada 2023. Mereka yang sangat yakin itu tetap akan muncul sebesar 27,90 persen dan yang yakin sebanyak 26,44 persen, yang tidak yakin 21,65 persen dan yang sangat tidak yakin 24,01 persen,” tutur dia.
Indikator terakhir adalah kluster ancaman terorisme dan ideologi. Mayoritas responden meyakini dua ancaman itu berpotensi masih tetap ada. Bahkan, responden yang meyakini bahwa akan ada ancaman teroris jelang pergantian tahun 2022 sebesar 34 persen.
Sementara responden yang meyakini bahwa penyebaran ideologi radikal berbasis agama akan meningkat signifikan pada tahun politik 2023 dan jelang 2024 sebesar 28 persen.
“Kami menduga, semua bentuk ancaman ini diprediksi akan hadir pada saat yang bersamaan. Para pembantu presiden ditantang untuk memiliki pemikiran yang strategis, kepemimpinan yang efektif, dan kebijakan yang tepat,” pungkas Boni.
Survei LPI ini dilakukan pada 5 Desember sampai 16 Desember 2022 dengan meminta pandangan kelas intelektual menengah melalui google form, surel, WhatsApp, zoom dan wawancara tatap muka.
Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 900 orang yang terdiri dari para para dosen/pakar, peneliti, anggota LSM/NGO, dan aktivis/seniman.