Hasto Kristiyanto: PDIP Sudah Kenyang Diserang Isu

jpnn.com, DEPOK - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berbicara dengan nada berapi-api ketika pembukaan sekolah partai untuk para calon kepala daerah di Pilkada 2018, di Kinasih Resort, Depok, Jawa Barat, Minggu (28/1).

Pada acara yang dibuka oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu, Hasto menyatakan sekolah partai yang berlangsung selama tujuh hari tersebut sangat penting untuk membangun solidaritas sebagai calon-calon pemimpin untuk rakyat.

"Bagaimana memahami betul apa itu tata pemerintahan yang baik, bagaimana membumikan Pancasila dalam seluruh kehidupan," ucap Hasto di depan peserta sekolah partainya itu.

Apalagi, lanjut Hasto, beberapa hari terakhir ada upaya dari pihak-pihak tertentu mengerdilkan demokrasi. Hal itu jelas tidak sejalan dengan apa yang diajarkan ketum partainya, bahwa berpolitik haruslah dengan jalan ideologi Pancasila.

Hasto pun menegaskan bahwa PDI Perjuangan partai yang patuh pada hukum. Dia pun bercerita kembali bagaimana kantor partainya pernah diserang pada era Orde Baru. Tetapi ketika itu partai wong cilik tidak terpancing emosinya dan patuh pada hukum dengan keyakinan politik.

"Kini setelah reformasi menjelang 20 tahun, dalam pilkada serentak justru ada pihak-pihak yang menyuarakan jangan pilih partai a, partai b, jangan pilih partai c, dan kemudian mengerdilkan suara rakyat itu sendiri. Suara rakyat seolah-olah bisa dimanipulasi dengan cara-cara kebencian, memecah belah bangsa," tutur dia.

Karena itulah, kata dia, sekolah partai diadakan sebagai bagian dari keyakinan Megawati bahwa pemimpin harus dipersiapkan. Makanya PDI Perjuangan tetap kukuh meskipun sering didiskreditkan dengan berbagai isu yang tidak bertanggung jawab.

Menurut Hasto, para jago PDI Perjuangan harus siap menghadapi berbagai serangan beragam isu. "PDI Perjuangan itu sudah kenyang dengan berbagai isu, bahkan sudah punya pengalaman yang paling buruk yang tidak boleh ditutupi. Toh persatuan dengan rakyat adalah kunci yang membuat PDIP bisa eksis sampai sekarang," pungkasnya. (fat/jpnn)