Hasto Sudah Bertemu Djarot, Siapkan Sanksi Pemecatan
“Berbagai aspirasi telah ditampung, dan keputusan telah diambil, serta bersifat final. Bagi yang tidak setuju pada kepentingan kolektif partai tersebut, maka partai akan menegakkan disiplin partai," tegas dia.
PDIP kata Hasto, memiliki tradisi demokrasi Pancasila dan Paslon ditetapkan untuk membumikan Pancasila, menjaga NKRI, Kebhinekaan Indonesia dan UUD 1945.
Pasangan Marianus-Emi juga akan diikutsertakan dalam Sekolah Para Calon Kepala Daerah sehingga ketajaman visi dan misi serta komitmen kekuasaan untuk rakyat menjadi ciri utama bagi seluruh paslon PDIP.
Hasto meyakini bahwa masyarakat NTT sangat paham posisi politik PDIP yang benar-benar hadir sebagai kekuatan persatuan bangsa.
"PDIP sangat kokoh membela Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebhinekaan Indonesia. Karena itulah sikap yang ditunjukkan oleh saudara Dolvianus tersebut adalah sikap perorangan sehingga sangatlah pantas sekiranya partai memberikan sanksi yang tegas," pungkas Hasto.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Bidang Organisasi Djarot Syaiful Hidayat menanggapi enteng atas mundurnya Ketua DPC PDIP Kabupaten TTU yang juga Bupati TTU dua periode Raymundus Sau Fernandez (RSF) sebagai buntut pencalonan cagub dan cawagub NTT.
“Saya tahu Raymundus. Sikap dia yang seperti itu menunjukkan rendahnya elan juang. Sebelum Ibu Megawati mengambil keputusan, saya ditugaskan bertemu dengan para tokoh. Keputusan Ibu Megawati dan DPP Partai sudah final," kata Djarot kepada Timor Express di Jakarta, Rabu (20/12).
Dalam penilaiannya kata Djarot, Marianus Sae selaku Bupati Ngada memang berprestasi dan memiliki kinerja yg baik. Sementara Emmy merupakan kader perempuan senior.