Hati-hati! Penipuan via Facebook Ini Telah Tilep Uang Korbannya Setengah Miliar
jpnn.com - MESUJI - Media sosial (medsos) Facebook (FB) banyak disalahgunakan untuk penipuan. Ini seperti yang diduga dilakukan Leni Indrawanti (25), warga Desa Bandaranom RT/RW 02/02, Rawajitu Utara, Mesuji. Oknum PNS yang bertugas di SDN 1 Bandaranom ini diduga telah menguras uang sejumlah orang melalui investasi online via FB.
Kasus ini diungkapkan Lina, warga Jawa Timur, sebagai salah satu korban penipuan, kepada Bupati Mesuji Khamami via akun FB, Kamis (9/4) pagi. Lina dan banyak korban lainnya yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia memohon bantuan Khamami untuk membantu menelusuri sekaligus meringkus Leni.
Menurut Lina, Leni berhasil menggelapkan uang hingga Rp500 juta atau setengah miliar. Satu korban menderita kerugian Rp500 ribu hingga Rp98 juta.
Lina yang telah melaporkan kasus ini ke Polda Jatim pun melampirkan bukti-bukti penggelapan dana yang dilakukan Leni. Mulai bukti transfer, member yang tertipu, hingga identitas kartu PNS Leni yang dipakai untuk meyakinkan para korbannya. Di mana, Leni menjanjikan jaminan modal yang diberikan korban aman 100 persen.
Diceritakan, kronologis kejadian bermula pada 20 Maret 2015 kala Leni membuka grup di akun FB. PNS yang baru diangkat 2011 silam ini menawarkan investasi empat hari dengan keuntungan 25 persen. Serta tujuh hari 30 persen. Alhasil, Lina dan banyak member lainnya pun tergoda hingga tertipu.
Bahkan, Lina berani menginvestasikan seluruh uangnya dengan total mencapai Rp38 juta. Seharusnya, 7 April 2015 ini waktunya pencairan. Namun ternyata, Leni justru menghilang. Grup FB khusus pencairan di-delete. Akun FB atas nama Leni ditutup. Bahkan, pin BBM Leni yang selama ini digunakan berkomunikasi dengan korbannya menghilang dari kontak pertemanan.
Saat dikonfirmasi, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mesuji Najmul Fikri pun membenarkan adanya aduan tersebut. Dia diminta bupati Mesuji untuk langsung melakukan penelusuran. Hasilnya, dari data PNS, terlapor benar merupakan guru PNS di SDN 1 Bandaranom.
"Selama ini oknum yang dilaporkan tersebut memang rajin masuk. Tapi setelah kasus ini terpublis di FB pak bupati yang bersangkutan menghilang. Ini kami sedang ikut melakukan penelusuran," tandas Fikri saat dikonfirmasi Radar Lampung, kemarin. (sur/c1/adi/jpnn)